Hubungan Kerja Lembur dan Shift Kerja dengan Stres Kerja Pada Pekerja Proyek Fit-Out Interior Kantor IFG PT X Jakarta Selatan Tahun 2021

Authors

  • Gian Jordan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta image/svg+xml
  • Rizki Amalia Program studi Kesehatan Masyarakat Program Sarjana, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
  • Arga Buntara Program studi Kesehatan Masyarakat Program Sarjana, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Abstract

Lingkungan kerja memiliki peluang untuk menjadi sumber stres pekerja. Stres kerja merupakan masalah global yang dihadapi 54 negara di dunia (termasuk Indonesia). Negara di wilayah Asia Pasifik memiliki tren stres kerja dengan tingkat melebihi rerata dunia secara statistik. Stres kerja dapat dipengaruhi oleh kerja lembur dan shift kerja. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan kerja lembur dan shift kerja dengan stres kerja pada pekerja di Proyek Fit-Out Interior PT X. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sebanyak 47 pekerja Proyek Fit-Out Interior PT X diikutsertakan sebagai sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik total sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji Fisher’s Exact. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 38 pekerja mengalami stres kerja. Hasil analisis bivariat menunjukkan kerja lembur (p-value = 0.049 dan nilai POR=4.971) dan shift kerja (p-value = 0.039 dan nilai POR=8.000) memiliki hubungan yang signifikan dengan stres kerja. Saran untuk perusahaan adalah menerapkan sistem manajemen stres yang baik dan menerapkan sistem rotasi cepat kerja lembur dan shift malam. Saran untuk pekerja adalah melakukan manajemen stres dan istirahat atau tidur yang cukup.

 

Kata kunci: Pembagian Waktu Kerja, Renovasi Interior, Tekanan Terkait Kerja, Waktu Kerja Berlebih

Author Biography

  • Gian Jordan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
    Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

References

S. P. Robbins dan T. A. Judge, Organizational Behavior, Fourteenth. New Jersey 07458: Pearson Education, 2011.

G. Y. Asih, H. Widhiastuti, dan R. Dewi, Stres Kerja. Semarang: Semarang University Press, 2018.

International Labour Organization, Workplace Stress: A collective challenge. Turin: ILO, 2016.

J. Habibi dan Jefri, “Analisis Faktor Risiko Stres Kerja Pada Pekerja Di Unit Produksi PT. Borneo Melintang Buana Export,” J. Nurs. Public Heal., vol. 6, no. 2, 2018.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, “Pentingnya Peran Keluarga, Institusi dan Masyarakat Kendalikan Gangguan Kesehatan Jiwa,” Bandung, Okt 15, 2019.

M. R. Setiawan, “Analisis Faktor Resiko Stress Akibat Kerja Pada Pekerja Sektor Formal dan Sektor Informal di Kota Semarang,” Medica Arter., vol. 1, no. 1, hal. 29, Apr 2019, doi: 10.26714/medart.1.1.2019.29-36.

A. M. Karunia, “Survei PPM Manajemen: 80 Persen Pekerja Mengalami Gejala Stres Karena Khawatir Kesehatan,” Kompas, Jakarta, hal. 1, Jun 05, 2020.

Kuroda Sachiko dan Yamamoto Isamu, “Workers’ Mental Health, Long Work Hours, and Workplace Management: Evidence from Workers’ Longitudinal Data in Japan,” 2016. [Daring]. Tersedia pada: https://www.rieti.go.jp/jp/publications/dp/16e017.pdf.

H. Kikuchi et al., “Association of overtime work hours with various stress responses in 59,021 Japanese workers: Retrospective cross-sectional study,” PLoS One, vol. 15, no. 3, hal. e0229506, Mar 2020, doi: 10.1371/journal.pone.0229506.

S. K. T. Febriana, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stres Kerja,” J. Ecopsy, vol. 1, no. 1, Mei 2016, doi: 10.20527/ecopsy.v1i1.481.

A. Hasan, I. Wahyuni, dan B. Kurniawan, “Hubungan Antara Beban Kerja Mental Dan Shift Kerja Terhadap Stres Kerja Pada Pekerja Central Control Room (Studi Kasus Pada PT. PJB Unit Pembangkit Paiton Probolinggo),” J. Kesehat. Masy., vol. 6, no. 4, hal. 255–260, 2018.

Cushman & Wakefield, Fitting-Out Guideline, 1 ed. Jakarta: Equity Tower, 2015.

M. K. Rivard, R. E. Cash, K. Chrzan, dan A. R. Panchal, “The Impact of Working Overtime or Multiple Jobs in Emergency Medical Services,” Prehospital Emerg. Care, vol. 24, no. 5, hal. 657–664, Sep 2020, doi: 10.1080/10903127.2019.1695301.

A. A. A. C. T. B. Dewi dan D. K. Sintaasih, “Pengaruh Stres Kerja Dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bangun Bali Utama Denpasar,” J. Ilmu Manaj., vol. 6, no. 2, hal. 1–24, 2016, [Daring]. Tersedia pada: https://jurnal.unmas.ac.id/index.php/JUIMA/article/view/517/479.

A. Firmana dan W. Hariyono, “Hubungan Shift Kerja dengan Stres Kerja pada Karyawan Bagian Operation PT. Newmont Nusa Tenggaran di Kabupaten Sumbawa Barat,” J. Kesehat. Masy. (Journal Public Heal., vol. 5, no. 1, hal. 1–67, Apr 2013, doi: 10.12928/kesmas.v5i1.1086.

P. Lin et al., “The Association Between Rotating Shift Work and Increased Occupational Stress in Nurses,” J. Occup. Health, vol. 57, no. 4, hal. 307–315, Jul 2015, doi: 10.1539/joh.13-0284-OA.

V. Marchelia, “Stres Kerja Ditinjau Dari Shift Kerja Pada Karyawan,” J. Ilm. Psikol. Terap., vol. 2, no. 1, hal. 130–143, 2014, doi: https://doi.org/10.22219/jipt.v2i1.1775.

R. M. Ratih, N. Mulyatini, dan R. M. Suhendi, “Pengaruh Shift Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai (Suatu Studi Pada PT. BKS (Berkat Karunia Surya) di Kota Banjar),” Bus. Manag. Entrep. J., vol. 2, no. 1, 2020, [Daring]. Tersedia pada: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/bmej/article/view/2500/3145.

H. Lindholm et al., “Morning Cortisol Levels and Perceived Stress in Irregular Shift Workers Compared with Regular Daytime Workers,” Sleep Disord., vol. 2012, hal. 1–5, 2012, doi: 10.1155/2012/789274.

R. S. Gobel, J. A. M. Rattu, dan R. H. Akil, “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja pada Perawat di Ruang ICU dan UGD RSUD Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow,” J. Kesehat., 2014, [Daring]. Tersedia pada: https://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/JURNAL_RYO_GOBEL_091511073.pdf.

H.-C. Hsu, “Age Differences in Work Stress, Exhaustion, Well-Being, and Related Factors from an Ecological Perspective,” Int. J. Environ. Res. Public Health, vol. 16, no. 1, hal. 50, Des 2018, doi: 10.3390/ijerph16010050.

T. Lunau, J. Siegrist, N. Dragano, dan M. Wahrendorf, “The Association between Education and Work Stress: Does the Policy Context Matter?,” PLoS One, vol. 10, no. 3, hal. e0121573, Mar 2015, doi: 10.1371/journal.pone.0121573.

S. D. Yuliani dan N. Widajati, “Correlation of Individual Factors and Subjective Workload with Work Stress on Spinning Workers,” Indones. J. Occup. Saf. Heal., vol. 10, no. 1, hal. 117, Mar 2021, doi: 10.20473/ijosh.v10i1.2021.117-127.

Published

2022-05-18

Issue

Section

Articles

How to Cite

Hubungan Kerja Lembur dan Shift Kerja dengan Stres Kerja Pada Pekerja Proyek Fit-Out Interior Kantor IFG PT X Jakarta Selatan Tahun 2021. (2022). Ergonomi Dan K3, 7(1). https://jurnalergonomik3.ti.itb.ac.id/index.php/ergonomik3/article/view/196