Analisis Kelelahan Kerja dengan Metode Subjective Self Rating (Studi Kasus: Pekerja Bagian Produksi) UD Kurnia Mandiri
Abstract
Di zaman industri modern sekarang ini, kelelahan kerja merupakan suatu hal yang kompleks dimana banyak faktor yang dapat memengaruhinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kelelahan kerja,mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya kelelahan kerja, dan memberikan rekomendasi perbaikan dalam mengurangi kelelahan kerja pada pekerja UD Kurnia Mandiri. Penelitian dilakukan pada 27 Januari 2021 – 27 Februari 2021 yang melibatkan 9 responden dalam penelitian. Dalam pengukuran kelelahan kerja digunakan metode Subjective Self Rating Test (SSRT). SSRT merupakan Subjective Self Rating Test berasal dari Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) Jepang, merupakan salah satu kuisioner yang dapat mengukur tingkat kelelahan secara subjektif.. Kemudian pada tahap akhir akan diberikan rekomendasi perbaikan.
Kata kunci: Kelelahan kerja; subjective self rating test
References
Arifin, Z, Evaluasi Instruksional: Prinsip-Teknik-Prosedur, Remaja Rosdakarya, Bandung. (1991).
Azwar, S, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Liberty, Yogyakarta. (1988).
Barnes, R. M, Motion and Time Study: Design and Measurement of Work, John Wiley and Sons, New York. (1980).
Cahyati, D., Suwondo, A., Widjasena, B, Hubungan intake makanan (kalori) dengan kelelahan kerja pada perawat shift pagi UGD Paviliun RS. X Jakarta, Jurnal Kesehatan Masyarakat. 3(3) (2015) 400-409.
Dwivedi, R.S, Dynamics of Human Behavior at Work, Oxford & IBH Publishing Co, New Delhi. (1981).
Faiz, N, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja pada Pekerja Bagian Operator SPBU di Kecamatan Ciputat tahun 2014, Skripsi Ilmiah, Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. (2014).
Grandjean, E, Fatique Dalam: Parmeggiani, L.ed Encyclopedia of Occupational Health and Safety. Third (Revised) edt, International Labour Organization, Geneva. (1993).
Iridiastadi, H, Yassierli, Ergonomi Suatu Penerapan, PT. Remaja Sodakarya, Bandung. (2014).
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Tabel batas Ambang Indeks Massa tubuh (IMT), Available: http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/tabel-batas-ambang-indeks-massa-tubuh-imt. (2019).
Marsetyo, H., &Kartasapoetra, G, Ilmu Gizi (Korelasi Gizi, Kesehatan, dan Produktivitas Kerja), Rineka Cipta, Jakarta. (1995).
Nunnally, J.C, Psychometric Theory, McGraw-Hill, New York. (1967).
Nurmianto, E, Ergonomi Konsep Dasar Dan Aplikasinya, Guna Widya, Surabaya. (2004).
Saito, K, Measurement of fatigue in industries, Ind Health. 37(2) (1999) 134-142.
Sujarweni, V.W, Metodologi Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami, Pustaka Baru Press, Yogyakarta. (2014).
Suma’mur, P.K, Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes), Sagung Seto, Jakarta. (2014).
Sutalaksana, I.Z, Anggawisastra, R., & Tjakraatmaja, J.H, Teknik Tata Cara Kerja, Institut Teknologi Bandung, Bandung. (1979).
Tarwaka, Bakri, S.HA., Sudiajeng, L, Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas, UNIBA PRESS, Surakarta. (2004).
Wignjosoebroto, S, Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu, Guna Widya, Surabaya. (2003).
Williamson, R.J. dkk, The relationship of fatigue to mental and physical health in a community sample, Social Psychiatry and Psychiatric Epidemiology. 40 (2005) 126-132.
Workplace Safety and Health Council, Workplace Safety & Health Guidelines, Available: https://www.wshc.sg/wps/theme/html/upload/cms/file. (2021).